Senin, 09 Maret 2015

PENGUSAHA SUKSES


Ir. A.A.M. SUKADHANA WENDHA merupakan pengusaha sukses yang pemiliki banyak usaha yaitu  PT. Kusemas Citra Mandiri, PT. Kusemas Agro Mandiri, PT. Indramas Nusantara, PT. Chevy Handycraft, PT. Estate 18, SPBU Renon, SPBU Canggu, SPBU Dalung, SPBU Nangka Utara, PT. Kusemas Boga Jaya, Restaurant Ayam Bulungan Jakarta Cabang Bali – Renon, KCM – Bank (PT.BPR Rukma Dhana Raharja), KCM Plaza, SMART 18 (Mini Market), KCM Phone Shop Gallery. Di awal kehidupannya ia seorang yang tergolong miskin , Hidup terkungkung kemelaratan bukanlah sebuah belenggu untuk dapat meraih kesuksesan. Dengan berbekal semangat, ketekunan, kejujuran dan kesungguhan doa, siapapun dapat merubah takdir hidupnya bahkan bukan tidak mungkin juga mampu memutar balik roda kemiskinan menuju titik puncak kejayaan.Paradigma itulah yang persis menggambarkan kisah perjalanan hidup ‘Ir. Anak Agung Made Sukadhana Wendha’ seorang tokoh pengusaha pribumi Bali yang sukses dengan bermacam gerai imperium dagangnya dan kini duduk sebagai Ketua DPD REI Bali periode masa bakhti tahun 2008 sampai dengan tahun 2011.
Karirnya tergolong cepat melesat membuka gerbang kesuksesan, namun tidak banyak yang menduga bahwa semua kesuksesannya itu ia bangun tertatih satu-persatu dengan tangga tekad yang tak pernah padam di tengah  kemiskinanya. pada saat ia menjadi mahasiswa ia kuliah sambil bekerja karena alasan memenuhi biaya dan keperluan kuliah, di tahun 1979 ia kemudian bekerja paruh waktu di PT. Singgasana Kontraktor dan ditempatkan sebagai tukang gambar dan pelaksana serta pengawas proyek di sana.Namun lambat laun dedikasi kerjanya terlihat mengesankan di mata ‘Sugianto’ pimpinan perusahaan yang lalu memberinya kepercayaan untuk merambah menangani bidang lain, mulai dari sopir pribadi bos,  bertemu dengan para rekanan, membuat RAB bangunan sampai terjun kelapangan sebagai tangan kanan pimpinan.Nyaris 6 tahun ia bekerja di PT. Singgasana, sebuah tempat yang menjadi objek pelatihan praktek lapangan yang paling sempurna melengkapi ilmu Arsitekturnya yang mendekati masa wisuda.
Berbekal pengalaman dan penguasaan binis kontraktor dari hulu ke hilir yang diperolehnya dari PT. Singgasana, sudah saatnya bagi Anak Agung Made Sukadhana Wendha untuk tampil menangani usahanya sendiri dan memilih berhenti dari perusahaan.
Memasuki tahun 1984, proyek-proyek kecil seperti pembangunan villa, toko dan beberapa rumah pribadi mulai ia kerjakan sebelum kemudian ia mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 1986 berbendera CV. Artika Karya. Setelah memperoleh gelar insinyurnya dia terus melebarkan jaringan rekanan kerja dan giat mengerjakan bermacam proyek seperti bungalow, ruko, hotel, pasar raya dan beberapa rumah mewah.Sukses dengan perusahaan kecilnya, Ir. Anak Agung Made Sukadhana Wendha, yang lalu lebih dikenal dengan panggilan ‘Gung Indra’, mulai berpikir untuk mensegmentasi bidang usahanya dengan mendirikan beberapa perusahaan baru antara lain PT. Panca Jaya yang khusus menangani proyek perhotelan dan  CV. Jaya Indra yang berdiri tahun 1988 dengan spesialisasi pembangunan perumahan swasta, adapun CV.Artika Karya ia konsentrasikan untuk menangani proyek-proyek pemerintah.
Berkantor di atas lahan kontrakan di jalan Raya Sesetan, Denpasar, lengkap dengan mobil perdananya sebuah pick up yang menemaninya kerja keras, pontang-panting siang malam baik sebagai direktur, arsitek sekaligus sopir mengangkut keperluan menuju proyek, ia menekuninya dengan semangat demi efisiensi tenaga kerja.
Kejeliannya menangkap peluang dan kesempatan kemudian mendorongnya untuk mencoba membangun 10 unit rumah senderhana yang ternyata semua habis terjual.Rupanya inilah awal ia mengawali  karirnya sebagai pengusaha real estate.Namun kendati mulai memahami lika-liku bisnis perumahan, Gung Indra masih merasa perlu untuk mempertajam ilmunya dengan mengikuti pendidikan manajemen di Jakarta sekaligus bergabung bekerja sebagai karyawan di perusahaan pengembang di bawah Group Ciputra dan ditempatkan menangani proyek Bumi Serpong Damai.
Sekian tahun meneguk ilmu di Jakarta akhirnya  pulang kembali ke Bali pada tahun 1990 dan langsung mendirikan ‘PT. Kuse Baja Brother’ dan berkonsentrasi sebagai pengembang dengan membangun 50 unit rumah sederhana dan semuanya tuntas terjual.
Kesuksesan PT. Kuse Baja Brother yang nama ‘Kuse’ berarti singkatan dari ‘Ku Sendiri’ ini semakin membesarkan hati Ir. Anak Agung Made Sukadhana Wendha untuk berkecimpung secara total di dunia real estate.
Rupanya komitmennya seketika bersambut dengan dibukanya program pinjaman lunak bagi pengusaha pribumi oleh Bank BTN yang dengan melalui seleksi yang sangat ketat akhirnya berhasil menjadi salah satu dari 4 pengusaha yang lulus tes di antara 40 perusahaan pemohon.
Bantuan dana segar sebesar Rp. 2 Milyar pun segera menggelinding ke rekening ‘PT. Kuse Baja Brother’ dan di realisasikan untuk membangun 250 unit perumahan di kawasan Patih Nambi, Ubung di atas lahan 2.5 hektar.Dalam waktu relatif singkat ia mampu melunasi total pinjaman berjangka satu tahun tersebut hanya dalam waktu 8 bulan sekaligus memberikan keuntungan bersih baginya tidak kurang dari Rp. 1,6 Milyar.
Hidupnyapun seketika berubah, “Selamat tinggal kemiskinan”, batinnya puas. Inilah saat yang dinanti-nantikan sejak lama, sebuah mimpi terlepas dari jerat kemelaratan yang menjadi nyata.ia pun menutup masa lalunya dan menyongsong kegemilangan di depan mata, sebuah kantor cukup mewah mampu dibelinya di kawasan Diponegoro Denpasar berikut mobil sedan terbaru menggantikan pict up bersejarah yang sudah terlihat payah.
Namun itu semua hanyalah langkah awal dari perjalanan karir Ir. Anak Agung Made Sukadhana Wendha yang segera menggiatkan diri lagi dengan pembangunan proyek berikutnya di Griya Tansa Trisna Dalung dan kembali meraih kesuksesan yang diikuti dengan proyek-proyek lainnya seperti pembangunan perumahan polisi sebanyak 400 unit di atas lahan 5 hektar.
Komitmennya sebagai pengusaha yang jujur, berintegritas  dan selalu mengedepankan citra membina kepercayaan rupanya merupakan catatan tersendiri bagi dunia perbankan yang kembali mempercayainya dengan mengucurkan dana 25 Milyar untuk PT. Kusemas Citra Mandiri yang Gung Indra dirikan di tahun 1992 dalam mega proyeknya membangun 5000 unit rumah di kawasan Dalung seluas 100 hektar dengan gaung “Bumi Dalung Permai” dan kembali meraih sukses besar dan semakin melejitkan namanya hingga memperoleh penghargaan Menteri Perumahan atas prestasinya dalam membangun 5000 unit rumah sederhana di Bali, selain penghargaan dari berbagai instansi lainnya seperti TVRI serta berbagai macam yayasan dan LSM.
Sosoknya sebagai pengusaha suksespun berkibar dan mulai dipandang di deret pengusaha pribumi Bali yang berhasil, apalagi kemudian ia mengguritakan kerajaan dagangnya dengan mendirikan berbagai macam usaha baru seperti membuka beberapa SPBU di kawasan Renon, Canggu, Nangka Utara dan Dalung yang disusul dengan pengolahan lahan kelapa sawit seluas 250 hektar di Kalimantan Tengah yang sudah berproduksi dan juga kepemilikan Bank berupa BPR Rukma Dhana Raharja, serta beberapa gerai Mini Market ber trademark SMART 18,dan juga pembukaan Restaurantfranchaise baru Ayam Bulungan Jakarta cabang Bali yang berlokasi di Renon, Denpasar berikut perusahaan-perusahaannya yang lain yang terus dikembangkannya diberbagai lini industri usaha termasuk investasinya berupa beberapa hektar lahan di kawasan strategis yang tersebar di Bali.
Dan inilah Ir. Anak Agung Made Sukadhana Wendha saat ini, dengan tekadnya ia sungguh-sungguh telah berhasil merubah perputaran nasib menuju kejayaan, bahkan bermetamorfosa sebagai konglomerat muda yang kendati telah bergelimang kemakmuran namun tetap selalu mengasah kecerdasan spiritualnya, rasa mawas dan kepekaan nuraninya untuk tetap tampil sebagai pengusaha pribumi yang santun dan terus membangun, berkarya dan aktif dalam olah kerja nyata.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar